Friday, February 15, 2008

Home is Where Your Heart is

Bukankah rumah seharusnya membuatku nyaman? Tempat di mana aku bisa membiarkan jiwa ragaku terlelap?
Tidak dengan rumah ini. Aku mencoba mendekapnya erat, tetapi ia selalu beringsut tak mau dijamah (ataukah sebaliknya?).
I never feel like I belong here.

Sekarang, belasan muka yang tak kukenal memenuhi segenap penjuru tempat ini. Beberapa yang kukenal terasa jauh. Dan aku enggan membuat mereka dekat.
Aku menelan ludah. Lidahku berteriak lelah karena tidak berhenti mengecap basa-basi.
“Kok nggak bawa pacarnya?”
“Makin gemuk aja.”
“Sombong ya, nggak pernah keliatan.”

Satu-satunya alasanku ke sini adalah tidak ingin dicap baik dan lupa saudara. Sulit (dan sedih) sekali, untuk jadi orang baik pun harus mendapat persetujuan orang lain.

Aku merasa kesepian di tengah keramaian. Aku ingin pulang. Bawa aku ke tempat di mana diriku bisa menjelma utuh, tidak lagi bersembunyi... and I’m home.

Imlek, 070208